Senin, 17 Februari 2014
Kanak kanak Ini Menantang Maut
src="http://w.sharethis.com/button/buttons.js" typestLight.options({publisher:63b83a98-def5-427f-ac7c-4b24bcff910d});
Coventry, England-
The Sun, Rabu (4/7/2012), memberitakan kejadian seperti itu terjadi di sebuah apartmen di Wyken, Coventry . Seorang kanak-kanak ketika tu terakam kamera sedang bermain-main di balkoni apartmennya di tingkat 8. Ia naik ke pembatas tembok balkoni itu dan dengan santainya duduk di bibir tembok itu. Tanpa merasa takut ia duduk tenang sambil memain-mainkan tali jemuran dan mengayun-ngayunkan kakinya.
Kontan saja, orang yang melihat adegan itu langsung ketar-ketir. Sebab, sedikit saja ia kehilangan keseimbangan, dia akan jatuh. Dan, susah untuk bisa selamat bagi kanak-kanak yang jatuh dari ketinggian sekitar 30.5 meter.
Adegan itu dirakam tetangganya, yang tinggal di seberang bangunan apartemen. Ia langsung menelepon polis setelah melihat budak itu tengah dibayangi maut. “Suami saya mengambil kamera dan menggunakan lensa zoom untuk memastikannya apakah yang dilihatnya itu benar-benar anak kecil atau boneka. Jantung saya hampir copot, saya yakin dia akan jatuh dan mati. Saya ambil telepon dan memanggil polis ” ujar Debby Green, tetangga yang tinggal di seberang gedung apartemen.
Suami Debbie, John mengatakan. “Saya tak kuasa merekam adegan kematian bocah itu. Saya takjub, dia bisa menyeimbangkan badannya.”
Poli tiba sekitar enam atau tujuh minit kemudian. Polis pun naik ke tingkat delapan dan menemukan ibu anak tersebut sedang tertidur bersama seorang laki-laki. Sang Ibu berkilah, budak itu tidak akan jatuh kerana ada jaring tipis yang menutup balkon.i Ia berterima kasih pada Debbie.
Namun Debbie, mengatakan, “Bodoh benar ibu. Itu Bagaimana mungkin jaring tipis itu bisa menahan badannya.” Beruntung balita itu selamat dan kembali asyik bermain.Ibu bocah tersebut juga membatah sedang tidur ketika insiden itu terjadi. Menurutnya, ia sedang bersih-bersih. Ia mengatakan teman laki-lakinya itu seharusnya menjaga si bocah, namun ia tertidur saat menonton televisi. “Pintu balkon itu tidak tertutup rapat sehingga dia bisa mencapai balkon.”
osseram
sumber The Sun, Rabu (4/7/2012), memberitakan kejadian seperti itu terjadi di sebuah apartmen di Wyken, Coventry . Seorang kanak-kanak ketika tu terakam kamera sedang bermain-main di balkoni apartmennya di tingkat 8. Ia naik ke pembatas tembok balkoni itu dan dengan santainya duduk di bibir tembok itu. Tanpa merasa takut ia duduk tenang sambil memain-mainkan tali jemuran dan mengayun-ngayunkan kakinya.
Kontan saja, orang yang melihat adegan itu langsung ketar-ketir. Sebab, sedikit saja ia kehilangan keseimbangan, dia akan jatuh. Dan, susah untuk bisa selamat bagi kanak-kanak yang jatuh dari ketinggian sekitar 30.5 meter.
Adegan itu dirakam tetangganya, yang tinggal di seberang bangunan apartemen. Ia langsung menelepon polis setelah melihat budak itu tengah dibayangi maut. “Suami saya mengambil kamera dan menggunakan lensa zoom untuk memastikannya apakah yang dilihatnya itu benar-benar anak kecil atau boneka. Jantung saya hampir copot, saya yakin dia akan jatuh dan mati. Saya ambil telepon dan memanggil polis ” ujar Debby Green, tetangga yang tinggal di seberang gedung apartemen.
Suami Debbie, John mengatakan. “Saya tak kuasa merekam adegan kematian bocah itu. Saya takjub, dia bisa menyeimbangkan badannya.”
Poli tiba sekitar enam atau tujuh minit kemudian. Polis pun naik ke tingkat delapan dan menemukan ibu anak tersebut sedang tertidur bersama seorang laki-laki. Sang Ibu berkilah, budak itu tidak akan jatuh kerana ada jaring tipis yang menutup balkon.i Ia berterima kasih pada Debbie.
Namun Debbie, mengatakan, “Bodoh benar ibu. Itu Bagaimana mungkin jaring tipis itu bisa menahan badannya.” Beruntung balita itu selamat dan kembali asyik bermain.Ibu bocah tersebut juga membatah sedang tidur ketika insiden itu terjadi. Menurutnya, ia sedang bersih-bersih. Ia mengatakan teman laki-lakinya itu seharusnya menjaga si bocah, namun ia tertidur saat menonton televisi. “Pintu balkon itu tidak tertutup rapat sehingga dia bisa mencapai balkon.”
osseram
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar